Monday, May 9, 2011

Wartawan Vivanews Ditusuk & Diserang Di Jayapura

Merasa kasus penusukan terhadap dirinya tidak diperhatikan pihak kepolisian, wartawan media online Vivanews, Banjir Ambarita alias Bram, Selasa (10/5/2011), mengadu ke Komisi III DPR.

 
Bram, diterima oleh sebagian anggota Komisi III, seperti Eva K Sundari, Muhammad Nurdin dan lain sebagainya.

Dalam pertemuan itu, Bram mengaku, dirinya trauma dengan kejadian yang menimpa dirinya. Bahkan, katanya, tidak selesainya kasus itu, menjadi efek domino bagi rekan-rekan wartawan lainnya.

"Saya dan teman-teman saya trauma dengan kejadian itu. Sebab kejadian itu terkait dengan pemberitaan" kata Bram.

Dia berharap dengan pertemuan itu, dirinya berharap Komisi III dapat mendorong Polresta Jayapura untuk mengungkap kasusnya itu.

"Hingga saat ini, Polresta Jayapura bwlum mengungkap kasus penusukan terhadap saya. Ketika saya tanyakan, kasus itu pekan lalu, polisi bilang belum ada titik terang," kata Bram lagi.

Kasus penusukan Bram berawal ketika dirinya hendak pulang , ke rumah usai melayat dari rumah temannya. Ketika itu 3 Maret 2011, sekitar pukul 01.45 WIT singgah ke kantor PWI karena hujan sambil mengetik berita. Ketika hujan reda, Bram lantas ingin meneruskan perjalanannya menuju rumah.

Tetapi, ketika melewati depan kantor distrik Jayapura Selatan, tiba-tiba pengendara sepeda motor bebek tanpa mengenakan helm memepetnya.

Naas menimpa dirinya. Bram ditusuk di perut bagian kirinya. Bram sempat berteriak. Lalu, dia ditusuk lagi di dada kanannya.

Bram bertahan. Dia lalu berlari ke kantor Pos Papua. Bram, lantas dilarikan oleh salah satu staf kantor Pos itu ke Polsek Jayapura dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Penusukan ini dikait-kaitkan dengan pemberitaan yang ditulis oleh Bram terkait dengan maraknya kasus pelecehan seksual terhadap tahanan perempuan oleh tiga oknum polisi Polres Jayapura. [source]

No comments:

Post a Comment